Minggu, 22 April 2012

Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dari suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam suatu periode biasanya dalam jangka waktu satu tahun.

Konsep Pendapatan Nasional
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
    Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

  • Produk Nasional Bruto (GNP)
    Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
    Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

  • Pendapatan Perseorangan (PI)
    Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
    Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Ada 3 cara perhitungan Pendapatan Nasional, yaitu:


1. Cara produksi; pendapatan yang berasal dari penggunaan faktor-faktor produksi untuk mengkasilkan sesuatu. Cara ini menyebabkan double counting yaitu nilai produk sebelumnya akan ditambahkan pada produk-produk turunan berikutnya da digunakan sebagai nilai akhir produk tersebut. Solusinya adalah menjumlahkan nilai tambah (value added) dari masing-masing sektor. Nilai tambah disini adalah selisih dari nilai output dan nilai input antara.Nilai akhir adalah nilai barang yang siap dikonsumsi dan tidak lg digunakan dalam produksi berikutnya. Rumus cara produksi adalah Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + .... + (Pn x Qn).
Contoh perhitungan dengan cara produksi:



Cara paling gampang dalam menghitungnya dilakukan dengan menjumlahkan produksi     seluruh sektor lapangan usaha dalam faktor produksi.


2. Cara Pendapatan; pendapatan yang mengarah pada penerimaan atas penggunaan faktor-faktor produksi tersebut. Cara menjumlahkan seluruh pendapatan yang yang diterima oleh rumah tangga dalam suatu negara pada periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Rumus : Y = R + I + W + P
Ket : Y= Yield (Pendapatan Nasional), R = Rent (Pinjaman), I = Interest (Bunga), W = Wage (Upah/Gaji), P = Profit (Keuntungan).

3. Cara Pengeluaran; perhitungan pengeluaran yang dilakuan oleh pelaku ekonomi yaitu rumah tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan, dan pemerintah.
Rumus : Y = C + I + G + (X-M) 
kET : Y = Yield (Pendatapan nasional), C = Consumption (Konsumsi Masyarakat), I = Investment (Investasi), G = Goverment Expenditure (Pengeluaran Pemerintah), X = Ekspor, M = Impor

Minggu, 15 April 2012

permintaan, penawaran, keseimbangan (d) dan (s)

     Permintaan
  • Definisi : Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
  • Hukum Permintaan :
          Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
  • faktor yang mempenaruhi permintaan : 
      1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
      2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
      3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
      4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
      5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
 
    Penawaran
  • Definisi : penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
  • Hukum penawaran : Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
    Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
  • Faktor yang pempengaruhi penawaran :
    1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
    Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
    2. Tujuan Perusahaan
    Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
    3. Pajak
    Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
    4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
    Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
    5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
    Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

    Keseimbangan (d) dan (s)
    Setelah Adam Smith menemukan jawaban terhadap dua pertanyaan utamanya, ekonom mulai tertarik pada keseimbangan dalam ekonomi. Hal ini disebabkan karena konsep “invisible hand” yang dikenalkan oleh Adam Smith menyiratkan bahwa ekonomi akan kembali pada titik keseimbangan  harga.
    Harga menjadi mekanisme keseimbangan utama. Harga menjadi kunci informasi utama yang dimiliki oleh produsen dan konsumen. Kenaikan harga akan menurukan titik konsumsi dan meningkatkan titik produksi, dan sebaliknya apabila terjadi penurunan harga.
    Ekonom prancis, Fracois Quesnay  menyatkaan bahwa ia dapat menghitunga harga dan titik produksi yang akan membawa ekonomi dalam keseimbangan dengan menggunakan penemuannya Tableau Economique. Baginya, ekonomi yang sehat adalah ekonomi yang mencapai keseimbangan.
    Pertanyaan ekonomi yang muncul setelah adam smith adalah:
  • Berapa jumlah barang yang harus diproduksi
  • Berapa jumlah barang yang harus dikonsumsi
Kedua pertayaan ini dijawab oleh Jacques Turgot, Jeremy Bentham, dan Hermann Heinrich Gossen.
  1. Jawaban Pertama: Berapa jumlah barang yang harus diproduksi ?
Hal ini memiliki kaitan erat dengan kurva penawaran. Jacques Turgot sebagai pendukung laissez-faire menawarkan suatu hokum baru yang dia sebut law of diminishing returns. Hukum ini kelak, akan dekat sekali hubungannya dengan konsep biaya marginal dan biaya rata-rata. Kita bisa lihat bahwa Diminishing marginal return menyiratkan adanya kenaikan marginal costs (perubahan total biaya, apabila kita menambah produksi satu buah). Dalam hal ini terjadi pula kenaikan biaya rata-rata seiring bertambahnya produksi kita.
Contoh, apabila kita memiliki sebuah lahan dengan luas yang tetap, jika kita menanaminya dengan tumbuhan dua kali lebih banyak daripada sebelumnya, kita akan memperoleh tambahanproduksi. Namun semakin banyak tumbuhan yang kita tanam, maka semakin sedikit pertambahan produksi yang kita peroleh. Hal ini menjelaskan kenapa, produsen tidak menambah produksi sebanyak mungkin.
  1. Jawaban Kedua: Berapa jumlah barang yang harus dikonsumsi?
Hal ini terkati erat dengan penemuan konsep baru oleh Jeremy Bentham. Dia menemukan konsep utility, yang dia gunakan untuk mengukur kebahagiaan (pleasure) dan ketidaknyamanan (pain) saat mengkonsumsi. Menurutnya, keputusan seseorang untuk mengkonsumsi apel atau pisang, ditentukan hal mana yang akan memberikan utilitas terbesar bagi orang tersebut. Dalam hal ini, muncul konsep utilitaniarisme, dimana menyebutkan bahwa masyarakat harus diatur dengan tujuan untuk memaksimalkan utilitasnya.
Hal ini juga terkait erat dengan kurva permintaan. Ekonom lain Hermaan Heinrich Gossen menemukan apa yang disebut law of diminishing marginal utility yang membantu menjelaskan kurva permintaan (alas an kurva permintaan memiliki slope negative). Yang ditemukan Gossen adalah sisi lain dari hokum Turgot. Menurut Gossen, ada pertambahan utilitas yang menurun ketika seseorang menambah konsumsinya. Misalkan: pertambahan kenikmatan dari mengkonsumsi  eskrim pertama dan eskrim kedua, dibandingkan pertambahan kenikmatan ketika kita menambah eskrim kelima.
Jadi, konsep keseimbangan yang terjadi melalui kurva permintaan (utilitas) dan kurva penawaran (cost) terjadi ketika seseorang mengamati harga suatu barang. Harga menjadi kunci utama untuk melihat kapan supply dan demand mencapai  keseimbangan. Hal ini tentu, jika seperti yang dikatakan Adam Smith, setiap orang diberi kebebasan untuk mengkonsumsi dan berproduksi.

Sumber: